Optimalkan Pertumbuhan Bibit Kopi: "Pemindahan Bibit Kopi dari Persemaian ke Polybag"
MAMUJU-Tim Kegiatan Produksi Bibit Kopi yang dinahkodai langsung oleh Pj. Kegiatan, Marthen P. Sirappa bersama Tim melakukan pemindahan bibit kopi dari persemaian ke dalam polybag. Benih kopi yang digunakan pada kegiatan ini merupakan benih kopi arabika bersertifikat varietas Komasti yang diperoleh dari Pusat Penelitian Kopi dan Kakao (Puslitkoka). Penggunaan benih bersertifikat merupakan syarat mutlak dalam melakukan produksi bibit kopi terstandar. Kegiatan pemindahan bibit kopi ke dalam polybag dilakukan di lokasi Kegiatan Produksi Bibit Kopi yang terletak di Kelurahan Binanga, Kecamatan Mamuju. Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat.
Tepat pada hari Rabu (25/10/2025) benih yang disemai sudah berumur 51 hari, sehingga perlu dipindahkan ke dalam polybag. Salah satu praktik inovatif dalam memproduksi bibit kopi yakni memindahkan bibit kopi dari persemaian ke dalam polybag. Langkah ini dianggap kunci untuk memberikan perlindungan, nutrisi, dan kondisi pertumbuhan yang optimal bagi bibit kopi muda. Polybag, yang berfungsi sebagai "rumah" sementara bagi bibit kopi, memberikan serangkaian keuntungan bagi pertumbuhan tanaman kopi, salah satunya adalah perlindungan dari cuaca eksternal yang bisa sangat bervariasi, pertumbuhan akar yang lebih baik, dan kontrol atas media tanam, serta pemantauan atas bibit kopi menjadi lebih mudah.
Pemindahan bibit kopi dari persemaian ke dalam media polybag dilakukan pada fase kepalan, dan perlu memperhatikan beberapa hal, seperti memilih benih yang tumbuhnya normal dan sehat, tanah dipadatkan agar akar tidak menggantung (tanah berongga) dan diusahakan agar akar tidak terlipat/ bengkok. Setelah dilakukan pemindahan bibit, perlu dilakukan juga pemeliharaan terhadap bibit, seperti menjaga Intensitas cahaya di pembenihan ±30 % (secara bertahap intensitas cahaya dinaikkan dengan membuka naungan sedikit demi sedikit); penyiraman disesuaikan dengan kondisi kelembaban lingkungan; media digemburkan setiap dua bulan sekali; pemupukan dilakukan sesuai umur benih; dan pengendalian gulma dilakukan secara manual (pengendalian hama dan penyakit dilakukan menggunakan bio pestisida). Untuk memacu pertumbuhan bibit kopi dalam polibag dilakukan penyemprotan zat pengatur tumbuh Atonik dengan dosis 0,5 ml/liter air.